Jumat, 20 Februari 2015

Proyek Ilmuwan Dinosaurus

Dulu waktu aku masih seorang pria kecil yang manis dan penurut, aku pernah berkhayal suatu saat bisa menjadi kolektor fosil para kadal raksasa. Entah darimana asal muasal khayalan itu. Apa karena ayah sering mengajakku menonton Animal Documentary, atau karena khayalanku yang terlalu liar?

Mungkin keren ya, melihat kerangka T-rex menyambutmu di belakang pintu sepulang sekolah, seekor buaya purba yang selalu mengawasimu saat kau mandi, atau seekor pterodactyl kecil yang terbang tepat di atas ranjang tidurmu. Imajinasiku sewaktu kecil memang terlalu ekstrem.



Aku tak berhenti hanya berkhayal saja kala itu, kalian tahu mimpiku dulu mungkin akan terwujud apabila proyek sains pribadiku tidak gagal. Ilmuwan kecil pernah melakukan eksperimen yang luar biasa, menakjubkan dan menjijikkan, haha.

Ini ceritanya, suatu sore setelah pulang sekolah pastinya, aku senang bermain - main di sekitaran kebun, entah itu bermain bola, menggambar di tanah kering yang berdebu, atau hanya berkumpul dengan teman dan saudara. Dan saat itu aku tidak melakukan apapun, hingga suatu ketika aku melihat seekor bunglon hijau sekarat hampir mati di hadapanku. Agak sedikit lupa kenapa ia sekarat, yang hanya kuingat adalah luka di bagian perutnya akubat goresan benda tajam. Lukanya terlalu parah untuk seekor bunglon kecil, hingga tiba waktunya ia bertemu ajal dan itu juga sebagai pertanda aku harus segera mengangkatnya dan melakukan upacara penguburan untuk si bunglon malang. Penyayang binatang itulah Erwin.

Saat sesi penguburan, terpikirlah ide ajaib dan luar biasa seolah - olah akulah si jenius. Bagaimana bisa upacara penguburan dirayakan dengan tertawa sombong, tapi aku melakukannya.

"Apa jadinya esok jika kuburan ini aku bongkar dan melihat seekor bunglon berubah menjadi kerangka kadal yang keren?" pikirku dalam hati. Tentu saja keren, pasti super keren.

Sebelum dinginnya malam mengantarku tidur, bayangan mempunyai koleksi kerangka kadal untuk pertama kalinya adalah hal yang luar biasa. Dan kusimpan rasa penasaran itu untuk esok hari.

Pagi hari membangunkanku, dan kebetulan itu hari minggu hari libur itu artinya aku harus membongkar kuburan. Aku bergegas ke sana dengan meneteng sendok makan sebagai sekop nantinya. Bayangan kerangka keren mengiringi sesi pembongkaran makam. akan pas jika diiringi lagu Champion dari Queen.

Dan Voila, ini tidak sekeren yang aku bayangkan. Saat aku melihat sesuatu beregerak mirip belatung di tubung si kadal. itu tandanya aku harus lari dan langsung mengundurkan diri menjadi Ilmuan. Sangat menjijikan, saat belatung menggerogoti tubuhnya. ARRRRRRRGGGGGGHHHHTTTTTT......



Tidak ada komentar:

Posting Komentar